Labels

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 17 April 2013


EM4 JADI PESTISIDA…..!!!!!

Tahu gak sich……?! Ternyata EM4 yang merupakan cairan yang digunakan untuk pengomposan yang mengandung banyak mikroorganisme dapat dijadikan sebagai pestisida lo…….!!!!!!! Dapat dijadikan EM5, EMRAS, PERSTISIDA ALAMI DARI EKSTRAK TANAMAN yang dapat digunakan untuk penanggulangan hama dan penyakit tahap awal dan EM5 SUPER yang dapat digunakan menjadi Pestisida yang dapat menanggulangi hama dan penyakit tahap kronis.

1.      EM5 dan EM5 SUPER

BAHAN:

a.       Molases/gula, cuka makan/cuka aren 5%, alcohol 40% masing-masing sebanyak 100 mL.
b.      EM4 100 mL, dan air sebanyak 1 Liter. (untuk pembuatan EM5 SUPER, tidak menggunakan air).


Cara pembuatan :
a.       Semua bahan dimasukkan ke dalam botol/jrigen. Selama 15 hari selanjutnya wadah di kocok setiap pagi dan sore harinya, untuk membebaskan gas yang terbentuk selama proses fermentasi, tutup botol sebentar.
b.      Kegiatan pengocokan dihentikan pada hari ke 15 setelah tidaklagi ada gas terbentuk. Selanjutnya dibiarkan selama tujuh ahari , selanjutnya EM5 dapat di gunakan.

Dosis Pemakaian :
a.       EM5                : 10-50 ml (2-10 sdm)/L air + 10-50 ml molasses
b.      EM5 SUPER : 5 ml (1 sdm)/L air + 5 ml molasses.

Waktu pengaplikasian :
Waktu pengaplikasian EM5 dan EM5 SUPER sebaiknya dilakukan pada sore hari. EM5 dan EM5 SUPER digunakan paling lama 3 bulan.

2.      EMRAS (EM4 + Air Beras)
Bahan yang digunakan :
a.       Air beras 1 Liter
b.      Molasses 10 ml
c.       EM4 10 ml (2 sdm)

Cara pembuatan :
a.       Bahan-bahan dicampurkan dan dibiarkan selama 2 hari.
b.      EMRAS dapat di aplikasikan (harus habis pada hari ke-3)
Dosis Pemakaian :
Dosis yang digunakan adalah 5 ml/ liter air.

3.      Perstisida Alami dari Ekstrak Tanaman
Bahan :
1.      Daun legume (kacang-kacangan) terutama yang masih muda.
2.      EM4 sebanyak 20 ml/Liter air.

Cara pembuatan :
a.       Daun-daunan dicincang
b.      Berikan larutan EM4
c.       Bahan direndam selama 3-5 hari
d.      Selama direndam, bahan ditutupi dengan plastik hitam.
e.       Setelah 5 hari, bahan dapat digunakan sebagai pestisida.

Dosis pemakaian :
Dosis yang digunakan adalah 5 ml/ liter air.

Bokashi Pupuk kandang



Pupuk kandang banyak mengandung unsure hara dan mikroba karena berasal dari bahan organic dan juga hasil fermentasi dari hewan, pupuk kandang baik digunakan pada lahan yang rusak karena dapat memperbaiki sifat tanah.
Pupuk kandang juga dapat dibuat menjadi lebih memiliki unsure hara lebih atau banyak dengan cara fermentasi dengan EM4 yang di jadikan bokashi.

Bahan yang digunakan :

1.      Pupuk kanndang sebanyak 15 Kg
2.      Sekam sebanyak 10 Kg dan dedak 0,5 Kg
3.      Molasses sebanyak dua sendok
4.      EM4 sebanyak 2 sendok

Cara pembuatan :
1.      Campurkan pupuk kandang, sekam, dan dedak menjadi satu.
2.      Campurkan molasses dengan EM4 dan Air dengan perbandingan 1ml : 1ml : 1 liter air.
3.      Aduk adonan pupuk kandang, kemudian siramkan air campuran secukupnya (hingga 30% kandungan air pada adonan)
4.      Buat onggokan setinggi 15-25 cm dan tutup dengan karung goni.
5.      Bairkan selama 3-4 hari
6.      Kemudian bokashi dapat di apllikasikan

Bokashi jerami


            Jerami dapt digunakan sebagai pupuk organik karna mengandung unsure hara, diantaranya K yang merupakan unsure yang lumayan besar dan Si yang dibutuhkan oleh padi.
            Pupuk organik jerami dapat dibuat menjadi bokashi, caranya sebagai berikut :

            Bahan yang digunakan
a.       Jerami sebanyak 10 Kg yang telah dipotong-potong sehingga jerami berukuran 5-10 cm.
b.      Dedak sebanyak 0,5 Kg dan sekam sebanyak 10 Kg
c.       EM4 sebanyak dua sendok makan (bisa juga air beras + molasses)
d.      Molasses atau gula sebanyak dua sendok makan dan air secukupnya

Cara pembuatan
1.      Campurkan larutan EM4, molasses, dan air dengan perbandingan 1 ml : 1 ml : 1 liter air.
2.      Bahan jerami, sekam dan dedak dicampur merata kelantai yang kering.
3.      Selanjutnya bahan disiram larutan EM4 secara perlahan dan bertahap sehingga terbentuk adonan. Adonan yang terbentuk jika dikepal dengan tangan, maka tidak ada air yang keluar dari adonan. Begitu juga bila kepalan dilepaskan maka adonan kembali mengembang (kandungan air 30%).
4.      Adonan selanjutnya dibuat menjadi gundukan setinggi 15-20 cm. gundukan selanjutnya ditutup dengan karung goni selama 3-4 hari. Selama dalam proses, suhu bahan dipertahankan antara 40-500 C. jika suhu bahan melebihi 500, maka karung penutup dibuka dan adonan dibolak-balik dan selanjutnya gundukan ditutup kembali.
5.      Setelah empat hari karung goni dapat dibuka. Pembuatan bokashi dikatakan berhasil jika bahan bokasi terfermentasi dengan baik. Ciri-ciri adalah bokashi akan ditumbuhi oleh jamur yang berwarna putih dan aromanya sedap. Sedangkan jika dihasilkan bokashi yang berbau busuk, maka pembuatan bokashi gagal.
6.      Bokashi yang sudah jadi sebaiknya lanngsung digunakan. Jika  bokashi ingin disimpan, maka bokashi harus dikeringkan terlebih dahulu dengan cara menganginkan di atas lantai hingga kering. Setelah kering bokashi dapat dikemas dalam kantong plastik.

Kegunaan
Ø  Bokashi jerami sangat baik digunakan untuk melanjutkan proses pelapukan mulsa dana bahan organic lainnyadi lahan pertanian. Bokashi jerami juga sesuai untuk aplikasi di lahan sawah.

Bokashi



Tahu gak sih…..??!! Ternyata bikin pupuk organik bisa cepat lo…..!!!

Dengan cara bokasi, ternyata pupuk organik bisa lebih cepat di hasilkan dari pada pupuk kompos biasa, dimana bokashi merupakan pupuk kompos yang di hasilkan dari proses fermentasi atau peragian bahan organic dengan teknologi EM4. Penggunaan EM4 bertujuan untuk mempercepat proses pengomposan. Dimana EM4 mengandung azotobacter sp, Lactobacillus sp, bakteri fotosintetik, dan jamur pengurai selulosa. Bahan-bahan untuk pembuatan bokashi juga dapat ditemukan disekitar lahan pertanian, sperti rumput, jerami, tanaman kacangan (legume), pupuk kandang, atau serbuk gergaji. Namun bahan yang paling baik adalah dedak (bekatul) karena mengandung banyak zat gizi yang sangat baik untuk mikroorganisma. Namun untuk mendapatkan mikroorganisme, juga dapat menggunakan air beras yang di campur molasses (air gula).